Rabu, 19 Oktober 2011

Misteri ‘Penghisap Darah Kambing’ Terpecahkan


Bigfoot dan monster Loch Ness menempati dua posisi monster paling dikenal di dunia. Namun, sejak debutnya di 1995, pamor El Chupacabra terus meroket bak Justin Bieber.

Pendatang baru di dunia monster ini merupakan pelaku bertanggung jawab matinya hewan ternak warga. Monster ini menciptakan kehebohan media secara masif ketika ia ‘tampak’. Bahkan, monster ini memiliki kelompok penggemar di Facebook.

Kini semua hal itu bisa berakhir. Penulis buku tentang monster dan fenomena paranormal sekaligus editor jurnal The Inquirer Skeptis dan kolumnis LiveScience Benjamin Radford merilis bukti definitif El Chupacabra tak nyata namun juga bukan tipuan melainkan sisa-sisa memori film fiksi ilmiah.

Cerita El Chupacabra pertama kali muncul pada Maret 1995 di Puerto Rico, papar Radford. Ketika monster ini muncul, banyak kambing yang darahnya telah dihisap habis. El Chupacabra sendiri jika diterjemahkan berarti ‘penghisap kambing’.

Pada Agustus 1995, saksi mata menggambarkan sebagai makhluk berkaki dua dengan tinggi 1-1,5 meter memiliki duri panjang di punggungnya, lengan dan kaki kurus serta kepala berbentuk seperti alien bermata merah atau hitam. Penggambaran ini kemudian dikaitkan dengan El Chupacabra.

Setelah itu, laporan mengenai makhluk serupa mulai bermunculan di seluruh Karibia, Amerika Latin, Meksiko dan Florida. Kehebohan monster ini mulai mereda di 2000. Namun, kembali muncul pada 2004 ketika ada sesuatu yang mulai menyerang peternakan di Texas. Seorang petani menembak salah satu pelakunya dan kemudian diduga sebagai bangkai El Chupacabra.

Makhluk ini sama seperti yang ada di Puerto Rico, meski kemudian tes DNA mengungkap, makhluk itu ternyata anjing hutan dengan kudis parah. Meski perubahan-perubahan penampilannya, anjing hutan ini tidak bertindak seperti El Chupacabra.

“Ketika nekropsi dilakukan pada ayam dan kambing yang diserangnya, semuanya memiliki tingkat darah normal,” kata Radford. Pada kenyataannya, mereka tak di hisap darahnya, lanjutnya.

“Di pertengahan 2000-an, semua hal aneh disebut El Chupacabra,” ungkapnya. Mulai dari anjing hutan berkudis, rakun mati, bahkan ikan kering di New Mexico. Meski begitu, mitos ini terus mendapat momentumnya. Alhasil, Radford memutuskan berangkat ke Puerto Rico untuk melacak akar fiksi ini.

Radford menggali tiap cerita El Chupacabra dan menelusuri deskripsi fisik monster ini pekan kedua Agustus 1995 ketika sketsa dari saksi mata bernama Madelyne Tolentino mulai beredar di surat kabar Puerto Rico. Kemudian, warga mulai menamainya sebagai El Chupacabra.

Makhluk itu sangat mirip dengan alien atau manusia hibrida di film sains fiksi 1995 ‘Species’. Ketika berbicara dengan Tolentino, Radford bertanya apakah makhluk yang ia ceritakan terinspirasi dari film. Ternyata, Tolentino melihat film itu sebelum membuat deskripsinya.

“Anda bisa membuat hubungan langsung antara film bioskop, makhluk yang ia lihat di film dan makhluk di jalanan,” kata Radford. Segera setelah itu, laporan makhluk serupa mulai muncul di seluruh Amerika Latin. Namun, semuanya bisa dihentikan karena semuanya berdasarkan monster Tolentino yang diilhami Hollywood.

“Apa yang saya lakukan adalah, mengumpulkan semua Enchilada El Chupacabra dan memecahnya menjadi misteri-misteri kecil, kemudian memecahkan misteri itu,” kata Radford.

Tak ada lagi tempat bagi cerita-cerita itu untuk sembunyi, semua misterinya telah terpecahkan, lanjutnya. “Katakan, jika bulan depan atau tahun depan seseorang menemukan El Chupacabra mengisap darah binatang, saya akan dengan senang hati memakan gagak saya,” ujarnya.

Jadi mengapa mitos ini terus bertahan? Radford mengatakan, hal ini merupakan hasil badai legenda perkotaan. El Chupacabra merupakan salah satu binatang mitos pertama yang terungkap di era Internet dan berita ini akan tersebar dalam hitungan pekan.

Radford memiliki teori lain, “Perihal mitos, orang hanya ingin mempercayai pada hal-hal tertentu. Saya menduga, dalam cara sesat, terdapat sesuatu hal yang menghibur dari bahasan monster penghisap darah yang tak menyerang manusia itu.”

0 komentar:

Posting Komentar